Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan MERANTI Arief menjelaskan bahwa setiap tahun pemda Meranti mengalokasikan dana sebesar 12 miliar per...
Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan MERANTI Arief menjelaskan bahwa setiap tahun pemda Meranti mengalokasikan dana sebesar 12 miliar pertahunnya untuk menggaji guru honorer didaerah tersebut.
dana 12 milliar tersebut diperuntukan untuk seluruh guru honorer di seluruh daerah Meranti yang berjumlah 500 orang dimulai dari guru jenjang SD hingga SMA/K, jadi jika dihitung 12 miliar dibagi 500 maka setiap guru bearti mendapat upah sebesar 24 juta pertahunnya, yang artinya gaji guru honorer didaerah meranti sebesar 2 juta perbulan
angka yang fantastis, mengingat standar gaji guru honorer yang ada saat ini hanya berkisar 200 sampai 750 ribu perbulan, itupun terkadang telat dibayarkan karena dana BOS yang sering telat dicairkan oleh pemerintah
meskipun dana tersebut terbilang cukup besar, namun kepala dinas pendidikan meranti merasa hal tersebut memang sangatlah perlu dilakukan, mengingat tugas guru sangatlah penting, apalagi yang bertugas didaerah pelosok, maka anggaran gaji guru honorer 2 juta per bulan menjadi prioritas kadis meranti dalam setiap penganggaran,
jadi, bagaimana di daerah anda?
jika Daerah MERANTI berani menggaji guru honorer sebesar 2 juta perbulannya, lain lagi yang ada di kota MALANG. di kota tersebut dalam waktu dekat akan menaikan upah guru honorer, hal ini disampaikan oleh walikota Malang, Moch Anton, pada saat konferensi persatuan guru republik indonesia di malang, sabtu kemarin.
rencana menaikan upah guru honorer tersebut adalah sebagai bentuk rasa terimakasih kota malang kepada seluruh guru honorer di malang yang selama ini telah meluangkan waktu dan tenaga untuk mencerdaskan anak-anak bangsa di daerah tersebut
"Kami akan terus mengupayakan kesejahteraan para guru honorer ini, bahkan pemkot sudah menyediakan anggaran untuk menambah pendapatan para tenaga pendidik yang masih bertatus honorer tersebut. Memang tidak banyak, ini sebagai ucapan terima kasih pemkot kepada guru honorer," kata Wali Kota Malang Moch Anton ketika memberikan sambutan pada konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Malang, Sabtu (19/9).
Dengan adanya tambahan pendapatan atau kenaikan honor bagi guru honorer tersebut, Anton yang akrab dipanggil Abah itu berharap mampu memotivasi para guru honorer untuk terus berkarya dan membantu mendidik serta mengajar siswa-siswi dengan penuh dedikasi.
Menyinggung peran PGRI dalam perkembangan dunia pendidikan di Kota Malang, Abah mengatakan sudah ideal dan sesuai harapan Pemkot Malang, bahkan ia juga memberikan dukungan penuh terhadap amanat AD/ART PGRI yang mengamanatkan agar kepengurusan PGRI diisi oleh 30 persen kaum perempuan.
"Seharusnya tidak hanya 30 persen, tetapi lebih dari itu. Saya berharap pengurus PGRI yang baru (periode 2015-2020) nanti mampu memberi warna baru bagi kemajuan pendidikan di Kota Malang, apalagi pembangunan pendidikan menjadi prioritas kota ini," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, dengan pemimpin dan kepengurusan baru diharapkan PGRI semakin solid dan mampu memaksimalkan kinerjanya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Malang.
Masa kepemimpian Sofwan dalam organisasi PGRI Kota Malang selama periode 2010-2015 telah berakhir. Pelepasan jabatan tersebut dibahas dalam konferensi PGRI yang dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Malang, khususnya Keala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Zubaidah dan dibuka Wali Kota Malang Moch Anton.
Sementara itu Ketua Penyelenggara Konferensi PGRI Kota Malang Burhanuddin mengatakan konferensi PGRI kali ini diikuti 155 cabang dan 25 undangan (pengurus provinsi dan pengurus kota). "Kegiatan ini bersifat mandiri, artinya didanai dari iuran anggota," ucapnya.
Wakil Sekretaris Umum PGRI Provinsi Jawa Timur Ursula Rini menemukakan konferensi merupakan forum strategis dalam membangun keberlanjutan organisasi. "Oleh karena itu diperlukan pengurus yang memiliki komitmen, yang mampu menghidupi organisasi, bukan mencari hidup di organisasi," tegasnya.
jadi, bagaimana dengan daerah rekan-rekan yang lain? :-) share disini ya,,,
pantau terus info guru honorer lainnya di NEGARA MENDIDIK, dan JANGAN LUPA join grupnya NEGARA MENDIDIK
SALAM GURU INDONESIA (Y)
dana 12 milliar tersebut diperuntukan untuk seluruh guru honorer di seluruh daerah Meranti yang berjumlah 500 orang dimulai dari guru jenjang SD hingga SMA/K, jadi jika dihitung 12 miliar dibagi 500 maka setiap guru bearti mendapat upah sebesar 24 juta pertahunnya, yang artinya gaji guru honorer didaerah meranti sebesar 2 juta perbulan
angka yang fantastis, mengingat standar gaji guru honorer yang ada saat ini hanya berkisar 200 sampai 750 ribu perbulan, itupun terkadang telat dibayarkan karena dana BOS yang sering telat dicairkan oleh pemerintah
meskipun dana tersebut terbilang cukup besar, namun kepala dinas pendidikan meranti merasa hal tersebut memang sangatlah perlu dilakukan, mengingat tugas guru sangatlah penting, apalagi yang bertugas didaerah pelosok, maka anggaran gaji guru honorer 2 juta per bulan menjadi prioritas kadis meranti dalam setiap penganggaran,
jadi, bagaimana di daerah anda?
jika Daerah MERANTI berani menggaji guru honorer sebesar 2 juta perbulannya, lain lagi yang ada di kota MALANG. di kota tersebut dalam waktu dekat akan menaikan upah guru honorer, hal ini disampaikan oleh walikota Malang, Moch Anton, pada saat konferensi persatuan guru republik indonesia di malang, sabtu kemarin.
rencana menaikan upah guru honorer tersebut adalah sebagai bentuk rasa terimakasih kota malang kepada seluruh guru honorer di malang yang selama ini telah meluangkan waktu dan tenaga untuk mencerdaskan anak-anak bangsa di daerah tersebut
"Kami akan terus mengupayakan kesejahteraan para guru honorer ini, bahkan pemkot sudah menyediakan anggaran untuk menambah pendapatan para tenaga pendidik yang masih bertatus honorer tersebut. Memang tidak banyak, ini sebagai ucapan terima kasih pemkot kepada guru honorer," kata Wali Kota Malang Moch Anton ketika memberikan sambutan pada konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Malang, Sabtu (19/9).
Dengan adanya tambahan pendapatan atau kenaikan honor bagi guru honorer tersebut, Anton yang akrab dipanggil Abah itu berharap mampu memotivasi para guru honorer untuk terus berkarya dan membantu mendidik serta mengajar siswa-siswi dengan penuh dedikasi.
Menyinggung peran PGRI dalam perkembangan dunia pendidikan di Kota Malang, Abah mengatakan sudah ideal dan sesuai harapan Pemkot Malang, bahkan ia juga memberikan dukungan penuh terhadap amanat AD/ART PGRI yang mengamanatkan agar kepengurusan PGRI diisi oleh 30 persen kaum perempuan.
"Seharusnya tidak hanya 30 persen, tetapi lebih dari itu. Saya berharap pengurus PGRI yang baru (periode 2015-2020) nanti mampu memberi warna baru bagi kemajuan pendidikan di Kota Malang, apalagi pembangunan pendidikan menjadi prioritas kota ini," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, dengan pemimpin dan kepengurusan baru diharapkan PGRI semakin solid dan mampu memaksimalkan kinerjanya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Malang.
Masa kepemimpian Sofwan dalam organisasi PGRI Kota Malang selama periode 2010-2015 telah berakhir. Pelepasan jabatan tersebut dibahas dalam konferensi PGRI yang dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Malang, khususnya Keala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Zubaidah dan dibuka Wali Kota Malang Moch Anton.
Sementara itu Ketua Penyelenggara Konferensi PGRI Kota Malang Burhanuddin mengatakan konferensi PGRI kali ini diikuti 155 cabang dan 25 undangan (pengurus provinsi dan pengurus kota). "Kegiatan ini bersifat mandiri, artinya didanai dari iuran anggota," ucapnya.
Wakil Sekretaris Umum PGRI Provinsi Jawa Timur Ursula Rini menemukakan konferensi merupakan forum strategis dalam membangun keberlanjutan organisasi. "Oleh karena itu diperlukan pengurus yang memiliki komitmen, yang mampu menghidupi organisasi, bukan mencari hidup di organisasi," tegasnya.
jadi, bagaimana dengan daerah rekan-rekan yang lain? :-) share disini ya,,,
pantau terus info guru honorer lainnya di NEGARA MENDIDIK, dan JANGAN LUPA join grupnya NEGARA MENDIDIK
SALAM GURU INDONESIA (Y)
